PERADABAN COMPANG CAMPING
Peradaban compang camping ini
Telah rindu lahirnya peradaban baru
Peradaban penuh darah dan terorisme ini
Telah muak dengan bom dan senjata nuklir
Peradaban penuh eksploitasi dan dominasi ini
Telah muak dengan kebohongan dan kemunafikan
Peradaban yang kaya dengan koruptor dan maling ini
Telah enggan bicara kejujuran dan transparansi
Peradaban yang lahir dari buramnya sejarah ini
Telah penat oleh tipuan dan manipulasi
Peradaban yang lahir dari kotornya tangan penguasa ini
Tinggal menunggu kehancuran yang menyeluruh
Malang, Mei 2005
VAMPIR
Darah berceceran di segala pelosok
Pejabat menjelma menjadi vampir
Rakyat kurus kering kehabisan darah
Vampir-vampir bergentayangan siang dan malam
Menghisap darah rakyat yang telah pucat
Menabur bara-bara api kecemburuan
Emas berlimpah di sekitar vampir
Walau perusahaan koyak dan terpuruk
Vampir menghisap tanpa dosa
Kapan kan datang?
Pahlawan yang bukan dari dunia vampir
Yang kalbunya terisi cahaya Ilahi
Menjadi bunga bagi alam semesta
Menebar aroma penuh cinta
Menjadi singa-singa jantan
Penghancur angkara murka
Ataukah negeri ini telah tak mampu lahirkan
Pahlawan dari dunia ruh
Karena kebusukan telah merajalela
Hingga tak seorangpun lahir dari dunia ruh
Malang, Januari 2000
BANGSA
Negeri yang telah poranda ini
Takkan dapat bangkit kembali
Kecuali danau kasih sayang Tuhan
Mengairi pucuk-pucuk pepohonan
Meneteskan anggur-anggur kasih sayang
Dari cawan cinta dunia ghaib
Ke dalam dada-dada penduduk negeri
Yang lahirkan kearifan pemersatu bangsa
Ikatlah bangsa ini atas nama cinta-Mu
Taburkan wewangian rahmat-Mu
Agar bunga lili dapat bernyanyi
Tentang kedamaian dan keindahan
Di hadapan kesempurnaan-Mu
Tiada sesuatu yang mustahil
Harum bunga sedap malam
Membungkus kepiawaian iblis
Malang, 2001
KEKASIH BANGSA-BANGSA
Kau kekasih bangsa-bangsa
Bila Kau pilih bangsa kami
Jadi kekasih utama-Mu
Dengan sanggul melati suci tanda aqad dari-Mu
Siap di atas busur kemuliaan
Memanah singgasana-singgasana arogan
Negeri ini telah menjadi gudang hadiah dari-Mu
Menyimpan lumbung permata zamrud
Melahirkan mawar-mawar pribadi indah
Yang tersimpan dalam ranjang-ranjang bawah tanah
Namun, segala wewangian Ilahi tak dapat simpati
Raja-raja zhalim nyaman di atas tahta
Undang-undang rakyat lahir bukan dari khazanah-Mu
Seni dan budaya lahir bukan dari keindahan-Mu
Negeri-negeri diikat bukan atas nama-Mu
Pencuri-pencuri diusung bagai pahlawan
Mutiara-mutiara ditendang keluar arena
Para penghianat berpesta pora dengan hadiah dari-Mu
Kau Kekasih bangsa-bangsa
Lahirkanlah mawar-mawar baru
Yang hatinya bersinar karena cinta-Mu
Yang membangun negeri dengan tetesan anggur-Mu
Kau Kekasih bangsa-bangsa
Jadikan negeri ini persemaian cinta-Mu
Agar burung-burung syurga datang
Malang, 31 Juli 2001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar