Cari Blog Ini

PARADE PUISI ISLAMI

KEMEWAHAN DIATAS PENDERITAAN

Naga-naga perusahaan asing
Melalap warung-warung kopi di tepian jalan
Menghancurkan perusahaan- perusahan gurem
Yang tiada kuat bersaing dengan keganasan
kapitalisme
Mengapa memasukinya sayang ?
Itu, restauran-restauran mewah
Penyumbang dolar bagi negrinya sendiri
Penyumbang emas bagi kaumnya sendiri
Tiada malu kiranya dikau !
Memesan makanan dari dunia kesengsaraan
Sa’at beribu –ribu jiwa tak dapat makanan
Sa’at beratus-ratus anak
makan diatas got-got mampet
Tiada malu kiranya dikau
Memesan mobil mewah diatas dunia bencana
Sa’at anak-anak berlarian 
berjualan koran di-jalan raya
Bermain dengan bahaya dan bencana
Tiada malu kiranya dikau
Membangun istana-istana mewah
Sa’at anak-anak berteduh di bawah atap-atap kardus
Menggigil kedinginan dan menggeliat kepanasan
                                                                                                       Malang, Januari 2002

GETAR PERSAHABATAN

Getar persahabatan ini, melambai-lambai
Seolah-seolah sutra
Yang khan merajut ukhuwah
Getar persahabatan ini, mendayu-dayu
Seolah-olah melodi dari dunia ghaib
Getar persahabatan ini
Bagai cahaya
Bertaburan kesegenap penjuru
Getar persahabatan ini
Bagai melati suci
Menyebar harum kesegenap penjuru
Getar persahabatan ini
Bagai air mawar
Menyiram cinta di kalangan singa-singa
Getar persahabatan ini
Menderu-deru
Seolah-olah badai,
Yang khan menggulung kedzaliman
Getar persahabatan ini
Mabuk kepayang
Bagai pasukan hilang kendali
Getar persahabatan ini
merah menyala
seolah-olah khan menumbangkan
singgasana arogan
                                                            intannurani, malangSeptember 2004


PURNAMA

Tanpa persahabatanmu
Segala menjadi muram
Taman mawarpun tak semerbak lagi
Harum melatipun tak tercium
Keindahan anggrek tak tampak pula
Cakrawala jadi temaram
Senja di bibir pantaipun terasa senyap
Gunung mengejek mencibir
Rumah kekasih tanpa kekasih
Hampa, senyap dan sepi
Perahu kehidupan guncang
Kesedihan gulung menggulung
Keindahan lenyap, pudar
Tiba-tiba purnama datang
Tawarkan persahabatan
Bintang-bintang saling kerlip gembira
Pamerkan keindahan bersama purnama
                                    intannurani, malang, Juni 2004


RINDU RASUL

Aku iri lihat persahabatan burung
Bernyayi dan bertasbih bersama
Tiada hari tanpa kicau ilahi
Bersama melodi Ilahi
Akankah kita bertemu di taman syurga
Beterbangan di antara pepohonan syurga
Dengan manis merdu kicaumu
Sampaikan salam rinduku ke Al Musthofa
Sang rupawan dari gua Hiro
Terselip surat persahabatan
Tuk mengingat jejak-jejak langkahnya
Halus, lembut dan amanah
Sanjungan seluruh masyarakat dunia
intannurani,malang,Juni 2004